Asal usul tart nenas, kue populer yang sering ditemui dalam perayaan di Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Brunei, memiliki sejarah yang kaya dan menarik, terkait dengan pengaruh kolonial dan perkembangan kuliner di Asia Tenggara.

  1. Pengaruh Kolonial Eropa:
    Tart nenas diperkirakan memiliki akar dari makanan penutup Eropa yang diperkenalkan oleh penjajah Eropa, seperti Belanda dan Portugis, yang datang ke wilayah Nusantara pada abad ke-16 dan ke-17. Kue tart atau pie yang menjadi bagian dari tradisi kuliner Eropa diperkenalkan kepada penduduk lokal, termasuk teknik membuat pastry (adonan kue).

  2. Pengenalan Nanas di Asia Tenggara:
    Buah nanas sendiri tidak berasal dari Asia Tenggara, melainkan dari Amerika Selatan, khususnya dari wilayah Brazil dan Paraguay. Nanas dibawa oleh penjajah Portugis dan Spanyol ke Asia pada abad ke-16. Di daerah tropis seperti Malaysia dan Indonesia, nanas tumbuh dengan subur, dan akhirnya digunakan dalam berbagai hidangan.

  3. Adaptasi Lokal:
    Seiring waktu, kue tart ala Eropa ini diadaptasi oleh penduduk lokal, dan isinya diubah menjadi selai nanas, yang terbuat dari buah nanas yang telah dimasak hingga menjadi manis dan lengket. Penggunaan nanas dalam tart menjadi ciri khas utama yang membedakannya dari tart-tart ala Barat. Rasanya yang asam-manis dari nanas berpasangan sempurna dengan tekstur lembut dan renyah dari adonan kue.

  4. Peran dalam Perayaan dan Tradisi:
    Tart nenas menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Asia Tenggara, terutama dalam komunitas Melayu, Cina Peranakan, dan Eurasia. Kue ini biasanya disajikan dalam perayaan Hari Raya Aidilfitri, Tahun Baru Imlek, dan acara-acara perayaan lainnya. Karena nanas sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Cina, tart ini juga memiliki makna simbolis tersendiri.

Tart nenas terus berkembang dalam berbagai bentuk, mulai dari bentuk bulat dengan hiasan selai nanas di atasnya, hingga bentuk gulungan yang lebih modern. Namun, cita rasa tradisionalnya tetap dipertahankan, menjadikannya salah satu makanan penutup yang paling dicintai di Asia Tenggara.

Comments

Post a Comment